Sabtu, 03 Maret 2012

PSSI Harus Berkaca

Pengurus sepak bola
Indonesia diminta berkaca
dari sejumlah fakta yang
terjadi di lapangan
internasional. Mandeknya
prestasi tim nasional "Merah
Putih" dirasakan sangat
mencederai hati masyarakat
Indonesia yang sebagian
besar pendukung sepak bola.
Demikian diungkapkan
praktisi sepak bola, Mundai
Madang, saat menggelar
jumpa pers di FX Mall, Jakarta,
Sabtu (3/3/2012). Hal itu
diungkapkan Mundai
menanggapi kekalahan 0-10
Indonesia dari Bahrain dalam
laga terakhir kualifikasi Zona
Asia Grup E, Pra-Piala Dunia,
Rabu (29/2/2012).
"Kekalahan ini sangat
menyakitkan. Saya bisa
membayangkan perasaan
pemain ketika mereka
bertanding. Kemarin mereka
pulang pun dimaki-maki,
tetapi kita tidak bisa
menyalahkan masyarakat.
Bagaimana caranya menang,
ya, mengurusi sepak bola
dengan bagus dan, kalau
kalah 10-0, bagus, enggak?
Saya rasa tidak," ujar Mundai.
Menurut Mundai, kekalahan
tersebut telah mencoreng
nama Indonesia di dunia
internasional. Ia menilai
sebaiknya sejumlah pengurus
sepak bola di Indonesia
merasa malu dan lebih
mementingkan kepentingan
nasional.
"Ferdinand yang orang
Inggris prihatin, padahal dia
tidak mempunyai kepentingan
apa-apa. Nah, kalau dia
prihatin, kita tidak prihatin.
Saya tidak mengatakan
pengurus itu untuk mundur,
tetapi yang bertanggung
jawab, ya, pengurus. Mereka
harus berikan bukti untuk
masyarakat," papar Mundai.
"Dengan kekalahan 0-10 ini,
dampaknya ada rasa yang
mengendurkan semangat.
Karena tujuan kita mengurusi
klub adalah untuk memajukan
sepak bola. Kalau sudah
mengurus, tetapi prestasinya
seperti ini, kita agak sedikit
mubazir," ucap Mundai yang
juga Ketua KONI Sulawesi
Selatan ini.

| source: kompascom |

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More