Kamis, 01 Maret 2012

Murray & Federer Melaju Ke Semifinal

Andy Murray
melangkah ke babak semifinal
turnamen Dubai Tennis
Championships usai
menghentikan Tomas Berdych.
Tiket babak empat besar juga
didapat Roger Federer setelah
dia menundukkan Mikhail
Youzhny.
Menghadapi Berdych di Aviation
Club Tennis Centre, Kamis
(1/3/2012), Murray menang dua
set langsung dengan skor 6-3
dan 7-5. Namun, unggulan
ketiga ini sempat menyia-
nyiakan enam match point di set
kedua sebelum akhirnya
menang.
Kala bertemu Berdych, Murray
sebenarnya tidak berada dalam
kondisi terbaiknya. Cedera
lututnya kambuh lagi dan
mengganggunya.
"Saya punya masalah dengan itu
(lutut) sejak turnamen di
Brisbane dan itu datang dan
pergi," aku Murray yang dikutip
Reuters.
"Itu agak sakit sebelum
turnamen. Saya tak
merasakannya di beberapa
pertandingan awal, tapi di
permulaan set kedua saya
merasakannya lagi. Saya ingin
mencoba dan
menghilangkannya karena ada
banyak event besar di depan,"
tambahnya.
Di babak semifinal, Murray
berpotensi bertemu unggulan
teratas Novak Djokovic. Kalau
Djokovic bisa mengatasi Janko
Tipsarevic, maka duel di
semifinal Australia Terbuka
antara Murray dan Djokovic pun
akan terulang.
"Itu tentu saja akan jadi
tantangan hebat. Saya ingin
mendapatkan kesempatan untuk
menghadapinya lagi. Saya punya
pertandingan hebat dengan dia
di Australia dan semoga bisa
membalikkan hasilnya," ucap
Murray.
Di partai perempatfinal lainnya,
Federer butuh waktu 69 menit
untuk memulangkan Youzhny.
Petenis Swiss itu menang 6-3,
6-4. Selanjutnya, dia akan
bertemu Juan Martin del Potro
atau Jo-Wilfried Tsonga di
semifinal.

| source: detikSport |

Menpora kecewa dengan kekalahan 0-10 Indonesia dari Bahrain

Menteri Pemuda dan Olahraga,
Andi Malarangeng mengaku
kecewa dengan kekalahan
0-10 Indonesia dari Bahrain
dalam babak kualifikasi Piala
Dunia 2014 Zona Asia Grup E,
Rabu (29/2/2012). Dia menilai,
PSSI harus melihat hasil
tersebut dengan mata dan
hati yang terbuka.

"Mudah-mudahan semua
pihak terbuka mata dan
hatinya melihat hasil semalam.
Inilah hasil kalau pengurus
ribut terus. Seharusnya
mereka semua mendahulukan
kepentingan sepak bola
nasional," ujar Andi saat
dihubungi Kompas.com, di
Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Menurut Andi, salah faktor
penyebab kegagalan timnas
selama ini adalah karena
adanya dualisme kompetisi.
Sementara itu, lanjutnya,
kompetisi adalah salah satu
cara untuk menyaring
sejumlah pemain terbaik bagi
timnas.
Untuk melakoni laga ini,
timnas memang diisi muka-
muka baru. Timnas hanya bisa
menurunkan pemain dari
kompetisi Indonesian Premier
League (IPL) karena adanya
konflik di tubuh PSSI. Tak
terdapat nama-nama pemain
langganan timnas, seperti
Bambang Pamungkas,
Christian Gonzalez, Boas
Salossa, dan lainnya, karena
mereka bermain di liga
lainnya, Indonesia Super
League (ISL).
"Dengan adanya dualisme
kompetisi, maka timnas yang
dibentuk tidak diperkuat oleh
pemain-pemain terbaik.
Sebagian pemain terbaik yang
bermain di kompetisi lain
tidak diikutsertakan," kata
Menpora.

| source: kompascom |

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More